Tuesday, May 6, 2008

Macam - macam Diet (Diet Lambat Karbohidrat)

Diet Lambat Karbohidrat

Karbohidrat lambat adalah karbohidrat yang kadar indeks glisemiknya (level perbedaan efek karbohidrat terhadap tingkat glukosa darah) rendah sampai sedang. Mereka yang mengikuti diet glisemik rendah sampai sedang mencapai penurunan bobot tubuh yang lebih besar dan lebih bisa mempertahankannya. Hal ini dikarenakan satu alasan sederhana, yaitu bahwa mereka menjaga gula darah mereka tetap stabil, yang membantu tubuh mereka tetap berada dalam zona “pembakaran lemak” sepanjang hari. Indeks glisemik mengelompokkan makanan berdasarkan seberapa cepat makanan itu meningkatkan kadar gula darah Anda. Makanan yang menyebabkan peningkatan gula darah secara cepat dikelompokkan menjadi tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan, makanan yang menyebabkan peningkatan yang lambat dan secara bertahap dikelompokkan menjadi lambat sampai sedang dalam tabel glisemik. Alasan mengapa kita perlu memperhatikan seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah adalah karena gula (karbohidrat) memicu tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut insulin. Kita paling terbiasa dengan insulin yang bekerja untuk menarik gula dari aliran darah ke sel tubuh dan dijadikan sebagai energi. Sayangnya, insulin juga berfungsi sebagai suatu hormon penyimpanan. Saat Anda memicu sejumlah besar insulin sebagai respon dari makanan tinggi karbohidrat atau tinggi glisemik, insulin memicu tubuh Anda untuk menyimpan semua ekstra karbohidrat sebagai lemak.

Makanan tinggi glisemik yang umum dan patut dihindari adalah semua makanan yang terbuat dari tepung dan gula sulingan. Banyak makanan olahan, makanan beku dan makanan kaleng yang terbuat dari tepung dan gula sulingan. Makanan seperti roti bagel, muffin, roti, pasta, sereal, pancake, biscuit, pretzel, kue beras, keripik tortilla dan kue-kue dikelompokkan sebagai makanan tinggi glisemik. Makanan jenis itu perlu dihindari karena mereka memicu sejumlah besar insulin dan menyebabkan tubuh Anda untuk menyimpan kalori ekstra sebagai lemak.

Makanan rendah glisemik adalah hampir semua jenis buah dan sayur, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, daging sapi, ayam, ikan, telur dan kebanyakan produk gandum. Seperti yang Anda bisa lihat, kita bicara tentang semua makanan alami yang diberikan Tuhan pada kita untuk dikuasai. Masalahnya adalah semakin banyak orang yang memakan makanan olahan, makanan cepat saji dan tidak secukupnya mengkonsumsi makanan alamiah yang Tuhan telah sediakan bagi kita. Hal ini seperti suatu wabah. Masyarakat telah mengkonsumsi begitu banyak makanan sulingan, olahan, cepat saji yang memicu kadar insulin yang berlebihan yang menyebabkan masalah seperti kegemukan, nafsu makan yang berlebih, hipoglisemia (penyakit karena terlalu rendahnya kadar gula atau glukosa dalam darah), penolakan insulin, diabetes, tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida dan depresi. Semua masalah itu sangat sering dan dihubungkan dengan peningkatan insulin dan dikelompokkan sebagai Sindrom Metabolisme.

Pelanggaran terburuk dan bahan-bahan yang perlu kita hindari dari makanan dan minuman adalah yang menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa (high fructose corn syrup) sebagai pemanis. Semua itu termasuk semua minuman ringan, minuman buah, permen, makanan kesehatan dan shake. Produsen makanan akan berusaha menyamarkan pemanis glisemik tinggi dengan nama seperti maltodextrin, dextrose, maltosa dan sukrosa. Mohon jangan membuat kesalahan dengan menukar dan memilih makanan yang terbuat dari pemanis buatan dengan menganggapnya makanan rendah lemak atau rendah glisemik. Hal itu seperti menukar kaki yang cacat dengan tangan yang cacat. Keduanya sama-sama tidak baik.

Kunci bagi penurunan berat badan yang sukses datang dengan tetap menjaga zona pembakaran lemak Anda sepanjang hari. Makanan tinggi glisemik atau penganan tinggi karbohidrat membuat Anda keluar dari zona pembakaran lemak, karena gula darah Anda secara terus-menerus menaikkan dan menurunkan serta memicu hormon yang salah. Insulin bukan hormon yang baik atau tidak baik. Insulin hanya melakukan apa perlu dilakukannya. Saat Anda memproduksi insulin dengan jumlah besar, tubuh Anda akan menyimpan ekstra karbohidrat sebagai lemak sekaligus mencegah produksi glukagon, suatu hormon yang bekerja untuk mengurai lemak. Kedua hormon tersebut, insulin dan glukagon, bekerja berlawanan seperti jungkat-jungkit. Saat yang satu naik, yang satu turun dan demikian sebaliknya. Glukagon merupakan teman bagi mereka yang berdiet, karena kemampuannya untuk menguraikan lemak. Protein memicu produksi glukogan, sedangkan karbohidrat memicu produksi insulin.

Saat orang mengikut diet rendah lemak, mereka cenderung memakan lebih banyak karbohidrat. Orang yang memakan makanan yang rendah atau tanpa karbohidrat biasanya memakan lebih banyak protein dan memicu semakin banyak glukagon. Tetapi, tubuh dan otak membutuhkan karbohidrat bagi energi dan untuk berfungsi dengan normal. Mereka yang berdiet rendah karbohidrat cenderung dengan mudah gelisah, karena otak mereka tidak mendapatkan bahan bakar yang cukup. Otak yang normal dapat berfungsi tergantung pada karbohidrat. Saat gula darah Anda turun karena makanan yang salah, misalnya karena melewatkan jam makan, atau memakan makanan rendah karbohidrat, hal itu menghalangi fungsi otak yang normal. Karena inilah mengapa banyak orang bergumul dengan nafsu makan, perasaan cepat marah, mood yang cepat berubah, kesulitan konsentrasi dan memfokuskan pikiran. Otak mereka kehabisan bahan bakar utamanya, yang menyebabkan berbagai masalah.

No comments: